Halo anakku kelak,
Gimana ASI ibumu? enak kan? Iya enak buatmu, bukan buatku. Bapak udah gak kebagian lagi. Tapi gak apa-apa, toh bapak senang sekarang kamu sudah tumbuh sehat dan besar, sudah kenal cinta.

Anakku, hati – hati bermain dengan hati. Bapak tahu karena pernah seusiamu, bergelora atas nama cinta, lupa makan, lupa minum, bingung memilih baju demi memanjakan mata seseorang. Kata teman-teman bapak, “Jangan terlalu berharap kepada seseorang, nanti kamu kecewa”. Nak, jangan hiraukan teman-teman bapak, tentukan perasaanmu sendiri. Berharaplah jika itu diperlukan tetapi jangan lupa kau harus membawa rasa ikhlas di dalamnya, masalah nanti kecewa kamu tenang saja, ada Bapak di sisimu.

Iya tentukan pilihanmu sendiri, bapak hanya memberi beberapa batasan tertentu, yang jelas tidak akan merugikanmu dan orang lain. Nak, kamu tahu bapak seorang kristiani, kamu pun akhirnya mengikuti karena kebetulan lahir melalui rahim ibu, tetapi tenang, kamu bebas untuk memilih agama pasanganmu. Bapak percaya cinta adalah pondasi semua agama, jadi bagaimana mungkin keliru jika kita langsung bersandar pada dasar dari sesuatu yang dianggap benar? 🙂

Nak, bapak berjanji akan mendedikasikan hidup untuk keluarga, termasuk kamu. Jangan pernah bosan cerita ke bapak, sekecil apapun. Tidak ada yang tidak penting yang keluar dari mulutmu. Bapak tidak akan terlalu banyak intervensi, toh kita adalah keluarga yang gemar diskusi bukan hanya menuruti kepentingan pribadi.

Jangan mengkonsumsi narkoba ya nak, bukan apa-apa, obat-obatan itu mahal, daripada buat beli narkoba mending beli mie ayam mas yadi di pertigaan, bikin kenyang. Walaupun musisi idola bapak ada yang memakai narkoba biar punya inspirasi, bapak gak mau kamu ikut-ikutan, toh masih ada bapak yang bisa jadi inspirasimu. HEHEHEHE.

Yaudah nak, segini dulu pesan bapak buat kamu, pokoknya kamu jadi anak yang asyik ya. Bapak mau ngantor dulu biar bisa bayar spp kamu. Bapak sayang kamu.