FIKSI

Pesan Bapak (5)

Menanyakan kabar setelah bertahun-tahun tidak mengirim pesan mungkin bukan sebuah keputusan tepat yang Bapak harus ambil sekarang. Malahan semestinya Bapak meminta maaf atas kesibukan yang sekarang cukup menyita fokus dan tenaga, jangankan menuliskanmu pesan, makan saja kadang harus diingatkan oleh Ibumu. Tanpa memohon, pasti kamu sudah memaafkan Bapak kan nak, terima kasih atas hatimu yang penuh dengan kasih. Oh iya nak, ngomong-ngomong tentang Ibu, dia sekarang punya bisnis baru, tebak hayo!! Ibu mainan saham. Hahahaha. Bapak suka ndak paham sama kelakuan Ibumu, dulu bisnis tupperware, sekarang saham.

Tetapi memang tidak semua sesuatu harus kita pahami.
Tidak segala sesuatu harus kita perbaiki.
Tidak semuanya harus baik-baik saja.
Terkadang Tuhan mengijinkan keburukan terjadi untuk menjadikan kita lebih sempurna lagi.

Aduh, Bapak ngomong apa sih ini, malah ngelantur. Hahahaha.

Nak, jaga kesehatan ya di sana. Makan dan olahraga yang teratur, kamar boleh berantakan, gaya hidup jangan. Bapak sok menggurui kamu gini padahal kemarin mau jaga makan malah gagal.
Kita sama-sama belajar ya nak, mungkin Bapak lebih tua, tetapi bukan berarti lebih baik dari kamu juga. Kita sama-sama belajar ya nak, mungkin Bapak lebih dulu menjalani ini dan itu, tetapi bukan berarti lebih hebat dari pengalamanmu.

Yasudah, segini dulu pesan Bapak buat kamu. Bapak janji akan rajin-rajin mengirimkan kata-kata. Kamu yang semangat di sana. Doa Bapak untuk sukacita yang selalu melimpah ruah sampai kamu sendiri kewalahan menampungnya.

Sampai jumpa lagi, Bapak sayang kamu.

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s