HIBURAN

Rest in Peace, Pattimura

foto punya sendiri... ehe ehe ehe

Di Jakarta, satu buah gorengan pinggir jalan dihargai seribu, jadi duit seribu bisa digunakan untuk membeli penyakit. Tapi yaa gitu, gorengan pinggir jalan itu kayak cowok brengsek, udah tau gak baik tetep aja peminatnya banyak.

Di Jakarta, cilok borax masih bertengger di harga Rp. 500/biji (bukan biji abang yang jualan). Jadi, dengan seribu kita bisa membeli sepasang cilok borax, pas untuk jajanan kamu dan pacar.

Di Jakarta, snack kecil yang dijual di mini market masih ada yang dapat kita jangkau dengan seribu. Contohnya, momogi, nabati, fullo, dan teman2 sekelasnya. Snack ini cukup menjadi solusi ketika duit kamu tipis namun ingin mengganjal perut dan sekedar ngadem di mini market.

Udah? Itu aja? Selebihnya? ……
Rest in Peace, Pattimura

Tahun lalu, parkir sepeda motor di Jakarta masih dihargai seribu rupiah, saat ini sudah menduduki level Rp 2000, itu pun di pinggir jalan. Kalau di Mal, Rp 2000 adalah harga 2 jam pertama, 1 jam berikutnya bertambah sekitar Rp 1000. Kalau kamu nginep di Mal, kamu akan merogoh kocek sekitar Rp 26.000. Dan jika kamu memutuskan untuk ngekos di Mal, kamu harus mengeluarkan uang sebesar Rp 780.000, itu baru markir motor, belum sama cuci setrika. Lagian siapa juga yang mau ngekos di Mal nyet?

Tahun lalu, kita cukup membayar Rp 1000 untuk jasa mengisi angin satu buah ban sepeda motor. Sekarang kita harus menyiapkan Rp 2000 untuk satu buah ban, sepasang berarti Rp 4000. Padahal kualitas anginnya sama, kecuali harganya naik karena yang dipake itu angin hembusan nafas gebetan kamu, okelahya.

Mungkin fakta di atas belum berlaku di kota lain, tetapi saya cukup yakin nantinya fenomena ini akan merata di seluruh negeri mengingat perekonomian kita yang masih belum stabil seperti sekarang ini. (Azeekkk)

Walaupun duit seribuan udah gak ada harganya, tetapi kamu buatku begitu berharga. Ehe ehe ehe ehe.

“Tahu gak kenapa duit seribuan gambarnya Pattimura? Karena kalo gambarnya foto kita namanya bukan duit, tapi undangan pernikahan”
– Hamba Allah –

6 tanggapan untuk “Rest in Peace, Pattimura

Tinggalkan Balasan ke Perspektif Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s