Ini bukan review untuk mengkritik atau memuji sana-sini, tetapi cuma pengen cerita pengalaman saya yang semalem nonton pensi anak-anak SMA Negeri 6 Jakarta, MAHAKAM FESTIVAL 2015 .
Info pensi dapet dari official twitter Mahakam Festival, @mafest2015 , patut disyukuri karena ada kata festival disitu, coba kalo namanya Mahakam Pertunjukan pasti nama akun twitternya jadi @mantan2015 , bikin galau. Nemu poster di twitpict @mafest2015 langsung girang karena ada band yang saya gandrungi dari dulu, Sheila On 7. Berhubung anak rantau di Jakarta, jadilah saya upload posternya ke path buat cari temen nonton, terjadi komen sana-sini dan dapet 3 temen nonton pensi, @wikandhita @bagusofterror dan satu orang pemuda yang mukenye lebih tua dari gerbang majapahit. Terpujilah Media Sosial.
Sekitar jam 8 malam kami berempat udah sampe Tennis Indoor Senayan, belum telat buat nonton So7 yang tercatat di rundown naik jam 9.45. Suasana sekitar venue rame gila, dan saya terfokus pada perkembangan biologis cewek SMA jaman sekarang, udah bener-bener siap dipetik.
Sampe di ticketing terjadi pertukaran 45ribu rupiah dengan tiket yang didesain kayak gelang, dedek-dedek tiketnya cantik. Sayang tiketnya gak didesain kayak cincin, kan bisa sekalian buat ngelamar kamu, dek. Tiketnya jauh lebih murah dibanding lapak sebelah.
Penjagaan venue oleh panitia patut diacungi jempol, tercatat ada 3 kali pemeriksaan mulai dari gerbang, depan pintu masuk, dan pas di pintu masuk. Ada juga beberapa personil polisi yang ikut menjaga, siapa tau ada yang berantem gara-gara ngeliat gebetan jalan sama sahabat sendiri.
Setelah melalui 3 proses grepe dan pemeriksaan tas, sampailah kami di depan panggung, gak depan banget sih, sekitar sebelah barat daya gitu lah. Pas banget Gugun and Blues Shelter lagi main, gak sia-sia ngebut sampe hampir mau jatuh, jatuh di pelukan kamu.

GBS kelar munculah kumpulan cewek-cewek dengan keelokan nusantara yang tergabung dalam Fashion Dance Mahakam. Masih gak percaya kalo mereka anak SMA, matang dan siap dipetik. Penampilan mereka diawali dengan salah seorang cewek masuk panggung dengan kostum semacam karnaval yang lumayan berat sehingga membuat si model agak kesusahan buat jalan, jadi pengen manggilin ojek biar dia gak repot gitu. Animo penonton di awal Fashion Dance lumayan seru, tapi di tengah bosen karena gerakannya kurang kompak dan monoton. Sorak sorai penonton kembali membahana setelah salah satu modelnya (yang pake rok mini) ngedance dengan meliuk-liukan tubuhnya, beda tipis sama nagin kalo mau berubah jadi uler, seksi.

Kelar Fashion Dance, MC malem itu (Aldy & Dery) pun mempersilakan Is dan teman teman yang tergabung dalam Payung Teduh untuk naik panggung. Suasana mendadak sendu, entah karena persona kuat dari Payung Teduh atau memang karena banyak penonton yang kakinya keinjek orang sebelah. Nomor – nomor cantik dibawakan dengan aksi panggung yang minim namun berefek maksimal kepada penonton, contohnya ketika “Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan” dibawakan, ada cewek yang digrepe pacarnya dari belakang, sungguh perilaku yang disayangkan, karena bikin pengen.

Setelah Payung Teduh beberes dari panggung, PCM 2012 hadir untuk mengakhiri kesenduan yang sudah terlanjur memenuhi setiap sudut venue. Sampe sekarang masih gak ngerti arti dari PCM 2012, mungkin singkatannya “Pacarku Cinta Mantanmu”, yang jelas ini sekumpulan cewek pake celana gemes sama tanktop yang joget-joget seksi. Tetapi buat saya yang punya beberapa (100gb kayaknya) koleksi JAV ini, penampilan mereka kurang memikat, tapi dancenya oke banget, menghibur.

Riuh tepuk tangan dan sorakan penonton mengiringi PCM 2012 ketika turun panggung, penonton mulai terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya karena menurut rundown sekarang tibalah saatnya legenda 90an bakal menghibur seisi tennis indoor senayan. Tapi sayang, proses dari awal PCM turun dan SO7 naik cukup memakan waktu yang gak sebentar, beberapa gimmick dilancarkan duo MC Dery dan Aldy untuk mengulur waktu. MC sedikit kelimpungan, jokes yang diberikan gak kemakan sama penonton berefek pada beberapa teriakan “Garing lo!!” “Turun!!”. Bukan salah Mc, audiens saat itu susah karena memang daya tarik SO7 membuat penonton tidak sabar menantikan penampilannya sehingga muncul teriakan-teriakan bernada sedikit keras.
Jam menunjukan 10.30, panitia memberikan kode kepada MC, bukan kode biar digebet tapi kode kalo SHEILA ON 7 udah mau naik panggung!!. Terlihat air muka penonton mulai ceria, yang sedih jadi bahagia, yang duduk jadi berdiri, yang meluk pacarnya dari belakang sekarang meluk pacar orang.
Satu persatu personil legenda 90an ini memasuki panggung. Erros, Adam, Brian memainkan semacam entrance music untuk Duta yang naiknya belakangan. Lagu dari beberapa album lama dan baru seperti JAP, Yang Terlewatkan, Sahabat Sejati, Melompat Lebih Tinggi, Lapang Dada dibawakan dengan ciamik. Seisi Tennis Indoor Senayan disulap menjadi backup singer yang membantu Duta menyelesaikan nomor-nomor andalannya. Handphone dan kamera berresolusi tinggi dikeluarkan untuk mengabadikan peristiwa penting tersebut. Tongsis bertebaran dimana-mana. Ada gimick asik yang dilakukan Duta, dia mengambil tongsis (sama hapenya) penonton untuk dibawa keliling panggung sambil ngeshoot setiap personil yang lagi main, ciamik. Seakan pula memanfaatkan momen, penonton melakukan ritual yang dinamakan curhat colongan. Misal ketika reffrain lagu JAP, beberapa pria menyanyikannya dengan bersemangat di telinga gebetan, bukannya diterima, gendang telinga si cewek malah pecah dan kemudian dilarikan ke dukun beranak setempat. “Sahabat Sejati” pun mewakili setiap penonton yang datang bersama sahabatnya, ada yang pelukan, gandengan, punggung2an, padahal cowok sama cowok, entah. Dan pada lagu “Lapang Dada” yang terdapat di album terbaru merekalah penonton merasakan sedih dan semangat di saat yang bersamaan. Beberapa ada yang bernyanyi sambil mengelus dada seakan ikut merasakaan kepedihan cerita yang di lagu tersebut, yang lainnya hanya melambaikan kedua tangan ke udara, bisa dipastikan mereka adalah sahabat dahsyat.


Penampilan SO7 malam itu selesai sekitar jam 11.55, diakhiri dengan groupfie (sebutan untuk selfie berjamaah) dengan latar kepadatan penonton. Sebenernya setelah S07 ada penampilan dari FDJ Princess Joana tapi berhubung badan udah capek, jadi saya dan 3 orang lainnya memutuskan untuk pulang.
Terimakasih kepada SMAN 6 Jakarta atas keseruannya sehingga bikin malem minggu saya gak sendu di kosan. Semoga tahun berikutnya lebih asik lagi. Amin
jadi kangen meluk kamu dari belakang
-Sumaryanto, 35thn, Dokter Spesialis Panas Dalam-