Kayaknya generasi 90an banyak yang sedang memasuki momen ditinggal nikah temen. Kita yang dulunya cuma jadi perantara undangan dari Pak Pos ke orang tua sekarang kertas berisi tulisan dihias-hias itu langsung ditujukan ke kita. Time Flies
Saya akan mencoba menguraikan efek dari fenomena-fenomena ditinggal nikah temen ini :
1. Banyak Kebahagiaan Palsu
Sering kan liat cewek-cewek pada ngumpul sambil selfie bahagia bareng kedua mempelai di acara resepsi? Pasti sering, karena kita suka lihat hasil jepretan itu diunggah di media sosial dengan caption kira-kira gini “akhirnya X dan Y sah!! happy for you!!”. Mungkin ada yang benar-benar bahagia, tetapi saya cukup yakin ada yang mendadak sendu gara-gara belum bisa nikah karena belum punya pacar, atau udah punya pacar tapi hubungannya belum jelas, atau udah punya pacar dengan hubungan yang jelas tapi si pacar napasnya pake pori-pori.
2. Timbul Hal Gak Penting
Gengsi karena udah banyak temen yang nikah jadi harus ikutan nikah biar hietz , malu sama umur sendiri (meratapi nasib pdhl umur baru 23-26) , minder karena belum punya calon, kalo masak mulai suka keasinan.
3. Ngepost Sesuatu Yang Berbau Sendu
Belakangan ini Path menjadi media sosial yang populer di kalangan anak muda. Kita bisa ngepost banyak hal disitu seperti kamu lagi dengerin apa, kamu lagi nonton apa, kamu lagi baca apa, bisa juga ngepost foto kamu, bisa upload video, gambar, tulisan, gambar yang isinya tulisan. Semua hal itu bisa disulap jadi curhatan-curhatan sendu.
4. Mulai Delusional
Mungkin ini terlalu ekstrim, si cewek akan mengajak cowoknya untuk fitting gaun pernikahan lalu pergi ke hutan pinus untuk pura-pura foto pre-wed. Ini adalah resiko kalo kamu pacaran sama orang yang lebih banyak mengkonsumsi micin daripada nasi putih.
5. Mulai Cari Alesan Buat nikah
Seturut dengan point 2, ketika udah terlanjur gengsi dan malu seorang perempuan akan meluncurkan alasan-alasan agar si pria cepat meminangnya, misalnya “Sayang, nikah yuk papa mama udah pengen punya cucu” , “sayang, nikah yuk, aku pengen kita halal” , “sayang, nikah yuk tahun depan harga catering naik” , “sayang, nikah yuk keburu kiamat” , sampai kepada titik melancarkan alasan menggoda seperti “Sayang, nikah yuk, aku pengen kamu hamili” ………..
Terasa jahat dan bodohnya saya seakan 5 poin di atas ditujukan untuk perempuan, tetapi memang rata-rata perempuan lebih repot sendiri ngadepin masa2 ditinggal nikah. Baiklah, agar lebih berimbang saya akan mencoba mengurai efek terhadap para laki-laki :
1. Oh Nikah
Reaksi pertama ketika laki-laki dapet kabar kalo temennya nikah adalah dengan mengucap “Oh nikah”. Kalo lebih tertarik dia akan menambahkan kalimat “Oh nikah, resepsinya dimana?”. Kalo sangat tertarik, reaksinya “Oh nikah, resepsinya dimana? asik makan-makan!!!”
2. Lebih Memikirkan Perasaan Perempuan
Tipe cowok yang bertanggung jawab mungkin akan memikirkan perasaan kekasihnya yang kebelet nikah. Dia akan mulai menabung untuk mempersiapkan masa depan dengan kekasihnya.
3. Memperdalam dan Mengaplikasikan Ilmu Kimia
Ketika seorang laki-laki mendapat undangan pernikahan dari mantan terindahnya, dia akan mulai mencoba membuat bom molotov atau meracik cairan kimia yang terdiri dari spiritus, autan, ale-ale dan domestos nomos untuk dikonsumi ketika hendak menggantungkan lehernya di atap rumah.
Ya gitu deh, laki-laki emang gitu.
Sebaik-baiknya pernikahan hendaknya tidak terjadi karena faktor eksternal melainkan menikah karena memang kita sudah saling cinta, percaya dan mau berjuang sama-sama.
-Yati, 25thn, SPG Jasjus-